Suasana Diskusi Dengan Kawan2 MES

Suasana Diskusi Dengan Kawan2 MES

Friday, November 23, 2012

MUTIARA HIDUP-KOPIASIN


KOPI ASIN
Dia bertemu dengan gadis itu di sebuah pesta, gadis
yang menakjubkan. Banyak pria berusaha
mendekatinya. Sedangkan dia sendiri hanya seorang
laki-laki biasa. Tak ada yang begitu menghiraukannya. Saat pesta
telah usai, dia mengundang gadis itu untuk minum kopi
bersamanya. Walaupun terkejut dengan undangan yang
mendadak, si gadis tidak mau mengecewakannya.
Mereka berdua duduk di sebuah kedai kopi yang nyaman. Si
laki-laki begitu gugup untuk mengatakan sesuatu, sedangkan
sang gadis merasa sangat tidak nyaman.
“Ayolah, cepat. Aku ingin segera pulang”, kata sang gadis dalam
hatinya.
Tiba-tiba si laki-laki berkata pada pelayan, “Tolong ambilkan
saya garam. Saya ingin membubuhkan dalam kopi saya.”
Semua orang memandang dan melihat aneh padanya. Mukanya
kontan menjadi merah, tapi ia tetap mengambil dan
membubuhkan garam dalam kopi serta meminum kopinya.
Sang gadis bertanya dengan penuh rasa ingin tahu kepadanya,
“Kebiasaanmu kok sangat aneh?”.
“Saat aku masih kecil, aku tinggal di dekat laut. Aku sangat suka
bermain-main di laut, di mana aku bisa merasakan laut.. asin
dan pahit. Sama seperti rasa kopi ini”, jawab si laki-laki.
“Sekarang, tiap kali aku minum kopi asin, aku jadi teringat akan
masa kecilku, tanah kelahiranku. Aku sangat merindukan
kampung halamanku, rindu kedua orangtuaku yang masih
tinggal di sana”, lanjutnya dengan mata berlinang.
Sang gadis begitu terenyuh. Itu adalah hal sangat menyentuh
hati. Perasaan yang begitu dalam dari seorang laki-laki yang
mengungkapkan kerinduan akan kampung halamannya. Ia pasti
seorang yang mencintai dan begitu peduli akan rumah dan
keluarganya. Ia pasti mempunyai rasa tanggung jawab akan
tempat tinggalnya. Kemudian sang gadis memulai
pembicaraan, mulai bercerita tentang tempat tinggalnya yang
jauh, masa kecilnya, keluarganya... Pembicaraan yang sangat
menarik bagi mereka berdua. Dan itu juga merupakan awal yang
indah dari kisah cinta mereka.
Mereka terus menjalin hubungan. Sang gadis menyadari bahwa
ia adalah laki-laki idaman baginya. Ia begitu toleran, baik hati,
hangat, penuh perhatian.. pokoknya ia adalah pria baik yang
hampir saja diabaikan begitu saja. Untung saja ada kopi asin !
Cerita berlanjut seperti tiap kisah cinta yang indah: sang putri
menikah dengan sang pangeran, dan mereka hidup bahagia...
Dan, tiap ia membuatkan suaminya secangkir kopi, ia
membubuhkan sedikit garam didalamnya, karena ia tahu itulah
kesukaan suaminya.
Setelah 40 tahun berlalu, si laki-laki meninggal dunia. Ia
meninggalkan sepucuk surat bagi istrinya:
“Sayangku, maafkanlah aku. Maafkan kebohongan yang telah
aku buat sepanjang hidupku. Ini adalah satu-satunya
kebohonganku padamu - tentang kopi asin. Kamu ingat kan saat
kita pertama kali berkencan? Aku sangat gugup waktu itu.
Sebenarnya aku menginginkan sedikit gula. Tapi aku malah
mengatakan garam. Waktu itu aku ingin membatalkannya, tapi
aku tak sanggup, maka aku biarkan saja semuanya. Aku tak
pernah mengira kalau hal itu malah menjadi awal pembicaraan
kita. Aku telah mencoba untuk mengatakan yang sebenarnya
kepadamu. Aku telah mencobanya beberapa kali dalam hidupku,
tapi aku begitu takut untuk melakukannya, karena aku telah
berjanji untuk tidak menyembunyikan apapun darimu... Sekarang
aku sedang sekarat. Tidak ada lagi yang dapat aku khawatirkan,
maka aku akan mengatakan ini padamu: Aku tidak menyukai
kopi yang asin. Tapi sejak aku mengenalmu, aku selalu minum
kopi yang rasanya asin sepanjang hidupku. Aku tidak pernah
menyesal atas semua yang telah aku lakukan padamu. Aku tidak
pernah menyesali semuanya. Dapat berada disampingmu adalah
kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Jika aku punya kesempatan
untuk menjalani hidup sekali lagi, aku tetap akan berusaha
mengenalmu dan menjadikanmu istriku walaupun aku harus
minum kopi asin lagi.”
Sambil membaca, airmatanya membasahi surat itu.
Suatu hari seseorang menanyainya, “Bagaimana rasa kopi asin?”
Ia menjawab, “Rasanya begitu manis.”

MUTIARA HIDUP-TIGA PERTANYAAN


TIGA PERTANYAAN
Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa
menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya sang pemuda itu menemukan seorang bijaksana.
Pemuda (P) : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Bijaksana (B) : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
P : Saya punya tiga buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.
P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
B : Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga buah pertanyaan yang Anda ajukan.
P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Tentu saja saya merasa sakit.
B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
P : Ya.
B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
P : Saya tidak bisa.
B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya
B : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
P : Tidak.
B : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
P : Tidak.
B : Itulah yang dinamakan Takdir.
B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
P : Kulit.
B : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Sakit
B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

MUTIARA HIDUP-TOKO SUAMI


TOKO SUAMI
Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di kota New York dimana wanita dapat memilih suami. Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut. “Kamu hanya dapat mengunjungi
toko ini SATU KALI” Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki
tersebut. Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai  sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko... Lalu, seorang wanita pun pergi ke toko “suami” tersebut untuk mencari suami.. Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 1: Lelaki di lantai
ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya. Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini: Lantai 2: Lelaki di lantai  ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya. Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 3: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cakep banget.  “Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik. Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 : Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget dan suka membantu
pekerjaan rumah. “Ya ampun !” Dia berseru, “Aku hampir tak percaya” Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini: Lantai 5 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget, suka membantu pekerjaan  rumah, dan memiliki rasa romantis. Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini: Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko “Suami”. Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

MUTIARA HIDUP-YA TUHANKU, KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU?


YA TUHANKU, KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU?
Ada seorang laki - laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan - bulan musim penghujan sudah dimulai.
Hampir tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat. Pada suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan turun deras agak berkepanjangan, permukaan sungai semakin
lama semakin naik, dan akhirnya terjadilah banjir. Saat itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa.
Daerah tersebut pelan-pelan mulai terisolir. Orang - orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi. Lain dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi, lelaki tersebut tampak tenang tinggal di rumah. Akhirnya datanglah truk penyelamat berhenti di depan rumah lelaki tersebut. “Pak, cepat masuk ikut truk ini, nggak lama lagi banjir semakin tinggi”, teriak salah satu regu penolong ke lelaki tersebut. Si lelaki menjawab: “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya  ini kan sangat rajin berdoa.” Setelah beberapa kali membujuk tidak berhasil, akhirnya truK tersebut melanjutkan perjalanan untuk menolong yang lain. Permukaan air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1.5 meter. Lelaki tersebut masih di rumah, duduk di atas almari. Datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki tersebut. “Pak, cepat kesini, naik perahu ini. Keadaan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air akan semakin meninggi. Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata: “ Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini. Perahu dan regu penolongpun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut. Perkiraan banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu  nampak di atas wuwungan rumahnya sambil terus berdoa. Datanglah sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang laki-laki duduk di wuwungan rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat. Dari atas terdengar suara dari megaphone: “ Pak, cepat pegang tali itu dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak: “Terima kasih, tapi anda tidak usah menolong
saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Tuhan pasti  akan menyelamatkan saya”. Ketinggian banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut sudah terendam seluruhnya.
Bagaimana nasib lelaki tersebut? Lelaki tersebut akhirnya mati tenggelam. Di akhirat dia dihadapkan pada Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada protes: “Ya Tuhan, aku selalu berdoa padamu,
selalu ingat padamu, tapi kenapa aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu?” Tuhan menjawab dengan singkat: “Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku telah mengirimkan truk, kemudian perahu dan terakhir pesawat helikopter. Tetapi kenapa kamu tidak ikut salah satupun? ...............
Sebuah cerita menarik. Demikian juga dalam kehidupan kita,kita bekerja dan selalu melakukan doa kepada Allah s.w.t. Dan Allah sudah sering mengirimkan “truk”, “perahu”, dan “pesawat” kepada kita, tapi kita tidak menyadarinya.

Thursday, November 22, 2012

MUTIARA KISAH "PILIHAN SULIT"


PILIHAN SULIT
Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang
hidupmu.
Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen
mengatakan pada mahasiswa dan mahasiswinya:
“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”
Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran
papan tulis.
DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda,
pada papan tulis.
Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi
tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang
terkasih dan lain-lain.
DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang
menurut anda paling tidak penting !
Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.
DOSEN: Silahkan coret satu lagi!
Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya
lagi.
DOSEN: Silahkan coret satu lagi !
Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan
seterusnya.
Sampai pada akhirnya di atas papan tulis hanya tersisa tiga
nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya.
Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua
Mahasiswa dan mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen,
dalam pikiran mereka (para mahasiswa atau mahasiswi) mengira
sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi
itu.
Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata,
“Silahkan coret satu lagi!”
Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan
yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis,
mencoret nama orang tuanya.
DOSEN: Silahkan coret satu lagi!
Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur
tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret
nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak
tangis, sepertinya sangat sedih.
Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu
bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang
membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang
suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih
memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk
dipisahkan?
Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang
akan di jawabnya.
Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata,
“Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan
meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu
menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa
menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”
SEBENARNYA, KEHIDUPAN BAGAIKAN BAWANG BOMBAI, JIKA
DIKUPAS SESIUNG DEMI SESIUNG, ADA KALANYA KITA DAPAT
DIBUAT MENANGIS